Sebelum pandemi korona, tagihan listrik rumah saya (dengan daya 2200 VA) sekitar Rp. 280 ribuan per bulannya. Namun, sejak pandemi korona awal Maret 2020 dan bulan berikutnya, tagihan listrik rumah saya mengalami kenaikan dan meningkat terus tiap bulannya. Memang, ada andil pemakaian WFH dan peningkatan aktivitas pemakaian listrik di rumah akibat anjuran di rumah saja. Namun, jika naiknya sekitar Rp. 50 ribuan itu masih wajar. Ini kan lebih dari Rp. 100 ribu dan trennya selalu meningkat. Dua bulan terakhir saja, tagihan listrik mencapai Rp. 390 ribuan dan puncaknya bulan Agustus 2020 kemarin menembus Rp. 411 ribu😱. Tapi, menurut saudara itu sih masih mending, kalau di kota besar dengan daya yang lebih kecil misal 1300 VA, tagihan listrik bisa di atas Rp. 400 ribu. Sepertinya semakin besar kota berikut biaya hidupnya, maka tagihan listrik pun akan lebih besar🤔.
Tidak mau tagihan listrik bulan berikutnya semakin meningkat, maka saya mencari informasi sendiri dari berbagai sumber dan akhirnya diketahui akar masalahnya adalah tidak adanya petugas pencatat meter listrik yang datang ke rumah tiap bulan akibat pandemi korona dan harus segera melakukan pencatatan meter listrik mandiri untuk dikirim ke pihak PLN lewat WhatsApp (sosialisasi dari PLN dinilai kurang). Jika tidak dilakukan pelaporan meter listrik ke PLN, maka pihak PLN berhak menentukan tagihan listrik berdasarkan tagihan listrik 3 bulan terakhir walau menurut saya agak janggal juga, karena kok jika tidak lapor malah tagihan listrik jauh lebih mahal dari tagihan listrik bulan sebelumnya. Saya sempat berasumsi jika tidak dilakukan pelaporan meter listrik mandiri, pihak PLN berhak menentukan tarif dengan kenaikan sekian persen dan itu jelas merugikan konsumen.
Akhirnya, sekitar tanggal 24 Agustus 2020, saya melakukan pelaporan meter listrik meter listrik lewat Whatsapp (keterangan selengkapnya ada di foto kedua di bawah). Tinggal mengirimkan data ID pelanggan berikut foto meter listrik terakhir (foto buram tidak akan diterima). Setelah beberapa menit, ada chat balasan bahwa tagihan listrik rumah saya telah diverifikasi dan siap diterbitkan untuk bulan berikutnya (September 2020). Setelah saya cek awal bulan September 2020, tagihan listrik bulan 2020 mengalami penurunan cukup besar dari awalnya Rp. 411 ribu menjadi Rp. 367 ribu. Hal ini menjadi pelajaran buat pelanggan listrik PLN agar lebih aktif dan kritis (jangan mengandalkan sosialisasi dari PLN yang sangat kurang). Saat pandemi korona, petugas pencatatan meter listrik banyak yang tidak bertugas mengunjungi rumah pelanggan listrik PLN. Jadi, kitanya yang harus rajin melakukan pelaporan meter listrik PLN lewat WhatsApp rutin tiap bulan. Ini penting untuk mengantisipasi tagihan listrik yang naik seenaknya atau mungkin saja ada permainan dari oknum petugas pencatat meter listrik diduga untuk menutupi defisit keuangan dan utang besar PLN saat ini. Walau pemakaian listrik saat di rumah meningkat akibat WFH, seharusnya kenaikan listrik pun masih terbilang wajar dan terkendali, misal kenaikan berkisar Rp. 50 ribu. Sudah saatnya pelanggan harus lebih aktif, cerdas, dan kritis. Pelanggan pun dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999. Apalagi baru-baru ini Indonesia merayakan Hari Pelanggan Nasional pada tanggal 4 September 2020, yang berarti hak-hak pelanggan harus semakin diperhatikan. Pelaku usaha harus lebih transparan memberikan informasi, jangan bisanya hanya galak saat menuntut kewajiban pelanggan, apalagi yang telat bayar...
![]() |
Pelaporan Meter Listrik secara Mandiri Menjadi Kewajiban jika Tidak Ingin Tagihan Listrik Naik Keterlaluan. Klik Gambar agar Lebih Jelas |
Info terbaru 2022: lapor meter listrik mandiri lewat WhatsApp PLN sering mengalami gangguan (terkadang bisa, tetapi lebih sering error). Solusinya harus memiliki aplikasi PLN mobile yang bisa diunduh di Play Store dan lapor meter listrik lewat aplikasi tersebut (caranya mirp seperti lapor lewat WhatsApp). Memang memorinya cukup besar, tetapi lebih efektif dan jarang mengalami gangguan. Caranya pilih fitur swaCAM dan pilih menu Catat Meter, disitu ada keharusan untuk memfoto Kwh meter listrik melalui aplikasi tersebut. Lapor meter listrik mandiri sampai saat ini tetap diperlukan mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir, sehingga petugas lapangan jarang mengecek langsung ke rumah. Tentunya mencegah tagihan listrik siluman atau membengkak secara tidak wajar.
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, & sepak bola), kedua (tentang, kesehatan dan kemanusiaan, full text english), dan keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com
Blog 4: petsvic.blogspot.com
Bagus artikelnya. Selama ini PLN kurang terbuka memberikan info penting seperti pelaporan meter listrik mandiri
BalasHapusTerima kasih. Betul, jadi pelanggan harus mencari sendiri info tersebut. Banyak yang belum tau kewajiban pelaporan Meter listrik secara mandiri
Hapuslapor meter listrik tiap tanggal 24
HapusMemang sih semenjak Pandemi tagihan listrik 900 keatas banyak yang mengalami kenaikan. Tidak banyak orang yg berani melapor dan kritis, kebanyakan sih diam saja dan menggerutu di belakang
BalasHapusBetul. Diam tanpa mencari info penting yang kurang disosialisasikan PLN seperti pelaporan Meter listrik mandiri
HapusTernyata selama pandemi Corona PLN mencatat pemakaian selama tiga bulan terakhir. Apa khawatir petugasnya kena virus ya? Tapi kan seharusnya ada sosialisasi gitu yang gencar biar masyarakat tahu.
BalasHapusKalo saya sih sejak bulan April Alhamdulillah dapat listrik gratis terus pak sampai sekarang.😀
Tapi banyak yang ngeluh kalau 3 bulan terakhir yang jadi patokan kenapa naiknya ga kira kira? Lalu sosialisasi juga kurang. Mantap, serasa memang Giveaway hehe...
Hapus*menang
HapusIya banyak yang mengeluh naiknya banyak sekali. Banyak yang curiga kalo ini diakali PLN untuk bayarin pelanggan lain yang listriknya gratis.
HapusMemang serasa dapat rejeki nomplok pak.😃
lapor meter listrik secara mandiri menghindari kecurangan oknum petugas pencatat meter
HapusBanyak banget temanku yang mengeluh soal tagihan listrik melonjak di awal PSBB. Untungnya di wilayahku, PLN cukup bagus sosialisasinya. Bahkan pak RT juga bantu sosialisasi lewat grup whatsapp RT soal cara melapor tagihan listrik. Jadi tempatku tak alami tagihan melonjak.
BalasHapusBerarti RT juga harus berperan dan peduli mengatasi tagihan listrik naik. Bagaimanapun ini masalah di lingkup hidup bertetangga
HapusBetul banget. Saya juga pernah nonton video dokumenter yang bahas soal tagihan listrik 'kejutan' ini di yutub. Channelnya Watchdog kalau enggak salah. Di situ diceritakan tagihan konsumen yang naiknya sampai 100 persen. Padahal pemakaiannya gak sampai segitu. Omong-omong mungkin sudah waktunya kita beralih ke listrik ramah lingkungan.
HapusItu tidak terpikirkan sama sekali oleh RT dan RW kampung saya.tifak ada WAG.
HapusJadinya kalau ada warga alami masalah kenaikan tagihan listrik tidak wajar hanya bisa mengeluh
Komplain mengenai ketidakwajaran sepertinya merepotkan jika PLN tidak menanggapi secara transparansi.
Jangan sampai pandemi mengakibatkan wabah mendadak was-was akuvar
Tagihan yang tak terduga.
HapusButuh elemen masyarakat untuk bahu membahu mengedukasi warga sekitar.
Listrik ramah lingkungan tentunya membutuhkan fasilitas dan sumber daya manusia yang memadai. Tentunya dibutuhkan anggaran yang besar. Tapi untuk jangka panjang itu lebih hemat dan ramah bagi lingkungan. Seperti halnya mobil secara bertahap mulai beralih ke mobil listrik
HapusSetuju bu Rohyati. Jika konsumen diam saja, berarti merasa servis PLN terhadap pelanggannya baik-baik saja. Ditambah lagi listrik dimonopoli satu perusahaan. Tidak ada pembanding. Beda dengan internet misalnya, jika pelanggan kecewa, tinggal cari kompetitor. Tentunya perusahaan takut jika pelanggan kabur ke kompetitor. Nah, di PLN bisa seperti itu
HapusPernah liat di twitter tagihan yg awalnya 500rb malah melonjak jadi 5 juta di bulan selanjutnya, bingung juga kenapa bisa separah itu kenaikannya, apa itu karena kesalahan pencatatan ya?
BalasHapusSeperti yang dialami dokter Tompi, kantornya tidak beroperasi, tidak ada pemakaian listrik, tapi tagihan tinggi. Saya berasumsi kesalahan pencatatan atau ada oknum yang memanfaatkan kesempatan pemakaian wfh. Tapi akar masalahnya PLN kurang transparan
HapusKesalahan pencatatan tapi banyak kasus aneh juga. Banyak yang menduga ada oknum yang bermain di situ. Tapi tidak semua konsumen bisa dibodohi. Seperti kasus Tompi, masa kantor kosong tanpa pemakaian listrik tetap kena tagihan
HapusSejak pindah rumah saya pakai listrik pintar jadi tidak alami masalah kekacauan tarif. Tapi kasihan tetangga yang kena imbasnya akibat tidak didatangi petugas PLN dan tidak tahu cara lapor mandiri. Masih banyak yang gaptek.
BalasHapusCoba kalau petugasnya datang cukup sekali untuk menjelaskan saja barahgkali tidak akan bikin lieur keluarga.
Petugas tidak datang, lalu Pelanggan tidak lapor, di situlah kenaikan tagihan bisa tidak terkendali. PLN kurang transparan dalam memberikan info penting dan pelanggannya banyak yang gaptek hehe..
Hapuswah seram juga ya, tagihan listrik ampe membludak kayak gitu, untungnya di rumah semuanya sudah pakai token jadi lebih bisa dikontrol
BalasHapusBetul. Tapi tetap saja harus waspada dengam kenaikan tidak terkendali
HapusYa benar nih, sama dengan kasus di rumah kami. Pan tinggal di photoin and kirim via WA. Untungnya dari PLN ada mengirim akun WA mereka melalui WA kita awalnya di cuekin ternyata besar sekali manfaatnya.
BalasHapusSekarang mamaku tidak pusing lagi .
PLN di sana bagus inisiatif ya. Berarti tiap PLN tiap kota berbeda-beda, ada yang sigap, ada yang cuek biar pelanggannya cari info sendiri
HapusBetul. Pelaporan meter listrik secara mandiri menghindari kecurangan
HapusKemaren kami yang tinggi cmn bulan Mei aja, naik hampir 50%. Tapi ke sini2 udah normal lagi
BalasHapusSifatnya kasuistik saja. Tapi banyak juga pelanggan yang dirugikan karena kenaikan melebihi dari yang diperkirakan
Hapustidak sedikit yg pasrah dengan kenaikan yang semena mena karena masih awamm harus mengadu kemana, terutama yg masyarakat desa yg tidak selalu membuka medsos dan nonton tv
BalasHapusBenar, kelompok yang pasrah dan gaptek ini menjadi sasaran empuk. Tentunya tidak boleh dibiarkan dan perlu dibantu. Dalam hal ini YLKI harus jemput bola
HapusBuen articulo siempre hay que cuidar la luz. Te mando un beso
BalasHapusgracias por el aprecio y siempre el exito
HapusFor some reason I can't get google to translate this post for me and I was very curious what was the situation of electricity bills in your country.
BalasHapusHome electricity bills in my country will increase significantly if independent electricity meter reporting is not carried out. for google translate is available on the web display, but sorry, for mobile viewing I can not install it
HapusOh,apakah setelahnya beaya selisih dengan tak dilakukan pencatatan data kwh oleh petugas dikembalikan ke pelanggan, mas ?.
BalasHapusTidak ada. Karena akar masalahnya tidak transparan itu. Sulit untuk membuktikannya juga. Betul tagihan naik akibat di rumah saja, tapi jika tidak ada pelaporan mandiri, tagihan berpotensi naik keterlaluan.
HapusWaduh, sewajibnya ya ada konsekuensi pengembalian kelebihan bayar tunggakan.
HapusKesalahannya kan bukan di konsumen.
Kalau gitu, gelap2an pakai lilin juga malah ngirit beaya listrik juga terkesan romantis.
Mantap
HapusKemarin saya juga ngalamin. Tagihan listrik 3 kali lipat dari biasanya. Kaget banget karena merasa listrik jadi mahal sekali. Sekarang jadi rajin lapor stand meter biar tagihan tetap sesuai pemakaian.
BalasHapusBenar. PLN seperti sedang mengetes pelanggannya cuek atau kritis. Pelanggan yang cuek akan menjadi santapan empyk. Tapi, untungnya banyak pelanggan yang cerdas dan kritis. Pelaporan stand meter listrik mandiri menjadi kewajiban saat ini
Hapus*empuk
HapusFoto meter listrik awal bulan, lapormya tanggal 24
HapusIya nih baca berita banyak yang mengeluh listriknya naik drastis ternyata kita bisa lapor lewat whatsapp ya, musti aktif kitanya makasih infonya
BalasHapusBetul. Mesti aktif lapor tiap bulan setiap tanggal 24-27
Hapussetahu saya memang selama pandemi ini banyak yang komplain ya soal tagihan listrik banyak yang tiba-tiba melonjak tajam gitu harganya dan kita harusnya bisa komplain biar diperbaiki sama PLN-nya juga, biar sama-sama tidak ada yang dirugikan, semoga semuanya kembali membaik dan tagihan listrik bermasalah juga kembali membaik
BalasHapusBetul. Tapi sebelum komplain, pelaporan mandiri wajib dilakukan. Misal, kalau tetap naik keterlaluan, baru komplain. Atau seperti Tompi kantor tidak beroperasi tetap kena tagihan dengan alasan ada atau tidak ada pemakaian listrik tetap kena tagihan, itu perlu komplain juga. Doa dan harapan yang sama
HapusKonsumem memang dituntut untuk cerdas dan proaktif ya Mas. Jangan juga hanya menyalahkan.
BalasHapusBetul. Konsumen harus cerdas, kritis, dan aktif mencari informasi yang relevan
HapusMakasih atas infonya.. program pelaporan listrik secara mandirii ini sebenarnya sangat berguna khususnya di masa pandemi seperti ini.. tapi saya baru tau setelah baca blog ini dan tidak mendapat pengumumannya
BalasHapusBetul. Tapi info pelaporan mandiri dirasa sosialisasinya sangat kurang. Semoga artikel blog ini bisa membantu
HapusSaya juga dengar dengar tentang permasalahan bill kelistrikan kita, semoga hak hak konsumen bisa diakomodasi. Bukankah setiap orang (rumah tangga)adalah konsumen dari jasa yang satu ini?
BalasHapusBetul. Memang tidak transparannya PLN menjadi akar masalahnya. Dibilang tarif listrik naik, PLN membantah. Tapi, tagihan naik signifikan walau wfh naiknya lebih dari yang diperkirakan.
HapusGracias por la información. Te mando un beso.
BalasHapusGracias y buena suerte
Hapusjust asking, di sana ada tak masalah kecurian letrik? sebagai contoh, jiran sebelah curi letrik rumah kita then akibatnya kita terpaksa bayar bill banyak?
BalasHapusDi Indonesia pun ada, demi menghindar tarif listrik mahal, ada saja yang mengakali MCB listrik (mengganti daya listrik lebih tinggi tapi bayar sama) dan kwh meter (dijumper terminal 1 dan 2). Lalu modus lain lagi ya mencatut listrik punya orang lain tanpa ketahuan. Tapi yang terakhir ini malah bisa bikin korsleting dan kebakaran
Hapuscomment saya di sini, hilang?
BalasHapusWah, gangguan kayaknya
HapusOh begitu rupanya, jadi harus lapor, kalau rumah kosong kan hanya bayar beban, malah main tarok tagihan sembarang barang waktu itu....hmmm
BalasHapusBetul. Agar terhindar dari tagihan membengkak tiba-tiba. Apalagi petugas lapangan tidak serajin dulu sebelum pandemi cek ke tiap rumah Dulu kan sempat viral artis sekaligus dokter Tompi yang harus bayar tagihan listrik membengkak atas kantor kosong yang tidak digunakan
HapusHere, too, the energy bill has doubled.
BalasHapusEverything has to do with the war.
Greetings Irma
electricity tariffs sometimes rise quietly. The fault could not be from the customer, but the result of another party or also the electricity thief
Hapus