01/12/2023

Regulasi, Kelebihan, dan Kekurangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Pemerintah Indonesia secara perlahan mulai mengajak masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik. Apalagi, sekarang momennya semakin tepat karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tanggal 15-16 November 2022 di Bali. Tentunya dengan memperkenalkan kendaraan listrik, diharapkan sebagai sarana untuk menjadi tuan rumah yang baik dan mampu menjaga lingkungan di mata internasional. Di samping menjaga lingkungan, juga tidak bergantung pada bahan bakar minyak yang jumlahnya semakin terbatas. Akan ada insentif khusus dan kemudahan bagi pembeli dan pengguna kendaraan listrik. Tapi, di sisi lain masih banyak juga kelemahannya yang membuat masyarakat masih ragu membeli dan menggunakan kendaraan listrik, termasuk masih mahalnya harga kendaraan listrik, tidak adanya suara kendaraan listrik yang membingungkan dan pengguna jalan lain, serta terbatasnya stasiun pengisian baterai kendaraan listrik. 


Tahun 2023 diharapkan akan semakin banyak merek mobil listrik yang muncul di pasaran dan semakin terjangkau ke depannya. Bahkan, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan penggunaan kendaraan listrik 100 % khusus untuk kawasan Ibu Kota Negara (IKN) pada tahun 2045. Hal ini bisa menjadi proyek percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia.


Pemerintah sendiri telah menerbitkan regulasi untuk mendorong percepatan/perkembangan kendaraan listrik di Indonesia:

1. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bemotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan

2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB. Jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia hingga Juli 2022 mencapai 346 dan stasiun penukaran baterai kendaran listrik umum (SPBKLU) mencapai 369. Jumlah tersebut hampir pasti bertambah menyesuaikan kebutuhan. Menurut Zainal Arifin, Kepala Pusat Keunggulan  PT. PLN (Persero), pada 2030 mendatang ditargetkan terbagun 60000 unit SPKLU. Rasio yang diharapkan 1:10, artinya 1 SPKLU untuk 10 mobil

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor selain Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)

4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang KBLBB sebgai Kendaraaan Dinas Operasional dan atau Kendaraan Perseorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Keberadaaan regulasi tersebut diharapkan untuk mereduksi keraguan masyarakat terhadap kendaraan listrik.


Kelebihan Kendaraan Listrik:

1. Rata-rata harga bensin sekitar Rp. 15000 per liter setara dengan 1,5 kWh listrik atau sekitar Rp. 2300. Tentu jauh lebih hemat bukan

2. Ramah lingkungan dan menghilangkan ketergantungan bahan bakar minyak. Dengan memiliki kendaraan listrik juga mendukung program pemerintah

3. Penyediaan komponen dalam negeri mulai terus didorong diantaranya dengan adanya pabrik baterai listrik Indonesia (Indonesia Battery Corporation/IBC) yang mulai dibangun tahun 2021 dan berproduksi tahun 2024. Adapun kawasan pabrik di daerah Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Pembangunan ini menjadi penting karena untuk jangka panjang bisa menurunkan harga kendaraan listrik di Indonesia dan meningkatkan daya beli masyarakat

4. Pengisian ulang yang utama idealnya dilakukan dari rumah dan itu bisa mencapai 85 % pengisian

5. Sudah melibatkan ojek daring (riset sambil berjalan) dan diharapkan menjadi transportasi massal yang hemat dan ramah lingkungan

6. Perawatan lebih mudah dan murah, tidak serumit kendaraan berbahan bakar minyak. Tak perlu lagi mengganti oli. Yang wajib diganti saringan udara AC tiap 15000 km, dan minyak rem tiap 20000 km. Perawatan berkala tiap 5 km, 10 km, dan setiap 10 km berikutnya

7. Ada insentif khusus, diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 yang mengatur Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen pada kendaraan listrik baterai. Di samping itu ada subsidi pajak tahunan

8. Untuk jenis skuter listrik (berat sekitar 19 kg) bisa dilipat, ditenteng, tidak memakan tempat jika harus parkir dan menembus kemacetan, serta sangat hemat (hanya perlu mengisi baterai 2 hari sekali selama 6 jam dengan asumsi baterai terisi penuh mampu menjangkau sekitar 65 km). Kalau isi di rumah cukup daya listriknya 900 VA

9. Untuk bus listrik, kita patut berbangga bahwa sudah ada 30 bus listrik buatan PT. INKA untuk kepentingan KTT G20 dengan komponen baterai berasal dari dalam negeri dan waktu isi baterai sekitar 1,5 jam sampai penuh

10. Bebas dari sistem ganjil genap, diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas Ganjil Genap

11. Kendaraan listrik ditandai dengan garis biru di pelat nomornya. Di Jakarta, pelat tersebut berhak mendapatkan fasilitas parkir gratis di sejumlah tempat parkir yang dikelola Dinas Perhubungan DKI Jakarta

12. Jenisnya sudah mulai banyak, sehingga menjadi banyak pilihan bagi masyarakat sebelum membeli kendaraan listrik.


Kekurangan Kendaraan Listrik di Indonesia:

1. Harga mobil listrik relatif mahal, di atas Rp. 500 juta, setara dengan mobil premium. Jelas segmentasinya hanya untuk masyarakat kelas atas

2. Ketika mesin dinyalakan, nyaris tidak bersuara, membingungkan, dan membahayakan pengguna jalan di sekitarnya. Memang menekan polusi suara, tapi si sisi lain menjadi semacam blind spot baru bagi pengguna jalan lain, termasuk kucing yang melintas🐱

3. Perawatan baterai listrik ketika bermasalah, bengkelnya pun masih terbatas

4. Harga baterai relatif mahal, bisa mencapai 50 persen harga mobil

5. Ketahanan baterai dan keterbatasan stasiun pengisiannya. Sehingga, setiap bepergian jarak jauh harus memperhatikan jarak dan titik pengisian daya. Perlu manajemen perjalanan yang baik dan terencana berbeda dengan saat menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak

6. Insentif yang ada dirasa belum cukup membuat harga mobil listrik menjadi lebih terjangkau (masih di atas Rp. 500 juta). Variannya pun masih terbatas. Agar mobil listrik semakin murah, maka harus banyak pabrik manufaktur yang memproduksi di Indonesia

7. Ada kekhawatiran ketika kendaraan listrik melewati banjir, tentunya harus diperhatikan sistem proteksinya. Apa ada potensi terjadinya korsleting dan tersengat listrik? Ada pernyataan menarik dari salah satu produsen kendaraan listrik, Wuling, bahwa baterai kendaraan listrik Wuling telah lolos sertifikasi IP67, Artinya, setelah diuji rendam air sedalam 1 meter selama 30 menit, tidak ada kebocoran yang terdeteksi pad komponen internal baterai. Tapi, tetap ada syarat genangan air yang dilalui masih dalam batas yang wajar

8. Agak repot jika terjadi pemadaman listrik dalam waktu yang cukup lama dan pengisian baterai terdekat hanya ada di rumah. Keterbatasan jumlah stasiun pengisian baterai juga menjadi masalah 

9. Masih ada komponen yang diimpor dan harus dipesan jauh-jauh hari sebelumnya

10. Jika ingin mengisi baterai listrik mobil di rumah, daya listrik harus di atas 2200 VA dan waktu mengisinya agak lama, bisa di atas 10 jam dari kosong sampai penuh. Berbeda dengan pengisian di SPKLU maksimal 4 jam saja

11. Siapa sangka proses pembuatan sebuah mobil listrik justru menciptakan lebih banyak emisi. Komponen bahan baku sebagian besar berasal dari bahan tambang, aktivitas yang rentan merusak lingkungan. Lalu, bahan baku harus dimurnikan dan mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca

12. Pasar kendaraan listrik bekas belum tersedia.

(sumber: Koran Kompas tanggal 15, 22, dan 29 Oktober 2022, serta pendapat pribadi penulis).

Demikian artikel saya, tentunya masyarakat yang hendak membeli kendaraan baru dihadapkan pada pilihan apakah akan tetap memilih kendaraan konvensional (berbahan bakar minyak) atau beralih ke kendaraan listrik. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, walau ketika terjadi transisi energi yang sudah menjadi perhatian dunia dan mulai digalakkan pemerintah demi menyelamatkan lingkungan, maka kendaraan listriklah menjadi pilihan terbaik. Di samping itu, jika proyek kendaraan listrik ingin berhasil, maka semua pemangku kepentingan wajib dilibatkan dan didengar masukannya.


Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, & sepak bola), kedua (tentang, kesehatan dan kemanusiaan, full text english), dan keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Blog 1: vickycahyagi.com

Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com

Blog 4: petsvic.blogspot.com




90 komentar:

  1. Untuk mengisi/charging mobil listrik di rumah, kita butuh daya listrik besar ya. Sepertinya menjadi kebutuhan nagi tiap rumah tangga memiliki rumah dengan kapasitas daya listrik yang besar di masa depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Itupun daya listriknya harus di atas 2200 VA. Tentunya pemilik daya listrik di atas 2200 VA sudah pasti orang kaya. Mobil listrik bisa dikatakan masih premium, berbeda dengan skuter listrik yang lebih terjangkau

      Hapus
  2. Skuter listrik sepertinya bisa menjangkau kalangan menengah dan akan diterima masyarakat, sedangkan mobil listrik cenderung eksklusif dan ribet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, saya dapat untuk isi baterai skuter listrik di rumah, daya listrik 900 VA sudah cukup, bandingkan dengan mobil listrik harus di atas 2200 VA

      Hapus
  3. Poin pertama kekurangan dari kendaraan listrik adalah mahalnya biaya pembelian dan tentu saja maintenance kendaraan juga menjadi pertimbangan ya Mas.

    Untuk skala skuter listrik saja misalnya, membutuhkan charging dengan daya yang besar.

    Saya jadi ingat sekali cerita seorang teman. Ia -karena ingin berhemat tak mau rugi dlsb- memilih charging di fasum seperti masjid atau musholla.

    Jadi kebayang nih, kalo beberapa orang punya pola pikir yang sama,
    Duh, merugikan masyarakat lainnya kan jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Repot juga kalau pengisian listrik mengandalkan fasum yang gratisan hehe... Sementara mungkin fasum tersebut diperuntukkan bagi charge HP atau yang daya listriknya kecil. Sementara tempat khusus tentu saja berbayar. Keterbatasan komponen dan bengkel membuat banyak orang mikir jika kendaraan tersebut rusak

      Hapus
  4. Aku pernah coba naik bus listrik, memang nyaman tanpa ada suara bising. Jika harus memilih ya aku pilih skuter listrik selain harga, daya listriknya juga terjangkau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, tingkat kebisingannya sangat rendah, bahkan pengguna jalan lain tidak menyadari ada kendaraan listrik hehe... Di satu si menekan polusi udara, di sisi lain membingungkan pengguna jalan lain

      Hapus
  5. Zaman dulu beluma da mobil listrik dan skuter, di rumah sudah pakai sepeda listrik merknya saya lupa.. betrix kalau gk salah.. lumayan juga untuk jalan jalan, lebih hemat, sayangnya fasilitas pendukung seperti penggantian batre kalau rusak masih sulit ditemukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepeda dan skuter listrik sejauh ini yang paling terjangkau harganya serta tidak ribet juga, berbeda dengan mobil listrik

      Hapus
  6. Beberapa kali pesan ojol online buat pesan makanan atau buat antar ke tempat, dapatnya driver yang pakai sepeda motor listrik. Mesinnya lebih smooth. Cuma tempat ngecasnya perlu diperbanyak nih. Semoga kendaraan anti-polusi kayak gini lebih dapat banyak dukungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, karena ada kerja sama juga dengan gojek sebagai proyek percontohan. Tempat ngecas memang masih terbatas dan terus ditingkatkan. Sepertinya skuter listrik yang menjadi prioritas dulu agar diterima masyarakat

      Hapus
  7. Saya rasa untuk mobil listrik di Indonesia masih jauh deh.
    dan paling bisa diterapkan di kota-kota besar, itupun dengan diperbanyak SPBU charge listrik. Jika semua pakai mobil listrik, lantas apakah listrik bisa murah?, jika tidak dan pemerintah mengajak beralih, agak gimana gitu ya..
    belum lagi masalah listrik jegrek, karena sepertinya untuk charge mobil, peralatan elektronik rumah lainnya harus mati..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah listrik di kita dianggap masih mahal dan belum menjangkau masyarakat secara umum. Tentunya PLN pun punya tugas berat jika ingin mensukseskan kendaraan listrik di Indonesia. Idealnya pengisian baterai listrik berada di setiap SPBU juga

      Hapus
  8. Ana berharap pemerintah benar-benar mengkaji dalam-dalam kebijakan ini. Karena faktanya listrik masih terbilang mahal.
    Apalagi penerapan mobil listrik ini sendiri sepertinya hanya akan laku di kota kota besar yang medannya bersahabat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Listrik sendiri bukan barang murah, belum lagi soal penambahan daya listrik. Di kota kecil masih sulit penerannya. Sementara butuh waktu untuk mensosialisasikan kebutuhan kendaraan listrik

      Hapus
  9. Tapi lumayan nanti biaya beli token listriknya ya. kelebihannya nanti si mobil tidak mengeluarkan asap kendaraan ya mas?

    BalasHapus
  10. Dahulu liat motor listrik tuh di tempat wisata seperti daerah Pangandaran. Kalau sekarang di lingkungan rumah pun sudah banyak yang mengendarainya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Lingkungan juga harus mendukung sehinnga tidak merasa asing memiliki kendaraan listrik

      Hapus
  11. Wah membaca artikel ini nambah lagi wawasan saya tentang aturan kendaraan khususnya kendaraan listrik, ternyata ada regulasinya ya kak Vicky. Dan ternyata kelebihan kendaraaan listrik ini banyak sekali ya, semoga kedepannya bisa berkembang di Indonesia kendaraan listrik ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Regulasi dibuat untuk meyakinkan masyarakat yang masih ragu akan eksistensi kendaraan listrik berikut perawatannya di Indonesia. Dengan adanya regulasi pun, masih banyak masyarakat yang ragu. Tapi itu wajar, karena memang kendaraan listrik di Indonesia masih dalam taraf awal. Jika berkembang diharapkan bisa menggantikan kendaraan konvensional

      Hapus
  12. Não acredito nos veículos eléctricos como ambientalmente amigáveis. O tempo o dirá!

    Tudo de bom!

    BalasHapus
  13. También creo que mientras los precios de estos vehículos no sean mas asequibles, no serán atractivos para la compra. Un abrazo

    BalasHapus
  14. Un articolo intenso, e di grande attualità, che ho trovato interessante e istruttivo. Un caro saluto,silvia

    BalasHapus
  15. Muy interesante. Te mando un beso.

    BalasHapus
  16. Muito interessante seu artigo.
    Está claro que o carro elétrico terá sucesso, desde que baixem
    o seu preço.
    Saudações!

    BalasHapus
  17. Grazie mille per l'utilissimo post ricco di tante informazioni

    BalasHapus
  18. How about electrical car charging stations in Indonesia? is it more and more established? I mean, does this station also exist outside the big city?

    BalasHapus
    Balasan
    1. well that's the problem. electricity charging only in certain malls and certain pln offices. It can also be filled at home, but the electric power must be increased above 2200 VA for electric cars

      Hapus
  19. Hola Vicky, a mi me parece genial la iniciativa.

    Un abrazo.

    BalasHapus
  20. Balasan
    1. Grazie. Spero che anche la tua vacanza sia piacevole

      Hapus
  21. Memang yang paling bikin bingung orang beli mobil listrik itu harganya mahal, 500 juta. Bisa dapat Fortuner itu.

    Selain itu kalo baterai nya rusak juga bikin nangis.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya subsidi dirasa masih kurang besar, fasilitas masih terbatas (termasuk daya listrik di rumah wajib dinaikkan > 2200 VA, bisa dibayangkan berapa tagihan listrik sebulan), dan segmentasinya untuk sultan ini hehe... Rp. 500 juta itu standar mobil listrik, kalau yang mobil listrik premium lebih dari itu. Beda dengan skuter atau motor listrik masih lebih terjangkau

      Hapus
    2. Betul pak, kalo motor listrik sepertinya lebih terjangkau ya, kurang lebih seperti harga Honda Beat.

      Listrik di rumahku 900 va, berarti perlu tambah daya ya, duit lagi.😂

      Hapus
    3. Daya listrik naik untuk charge mobil listrik hehe, kalau untuk motor listrik masih bisa 900 va

      Hapus
    4. Daya listrik naik untuk charge mobil listrik hehe, kalau untuk motor listrik masih bisa 900 va

      Hapus
  22. I love so much your country!
    Gros bisous

    BalasHapus
  23. Saat ini memang lagi tenar segala macam jenis kendaraan listrik. Tapi tetap saja, yg namanya listrik, byk sekali kelemahannya.

    BalasHapus
  24. Sekarang uji emisi di jakarta semakin ketat. Kendaraan lama malah tidak boleh digunakan. Apa memang supaya dipaksa beralih ke kendaraan listrik, mengingat daya beli masyarakat umumnya masih rendah, berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Tapi kasian juga mereka yang mencari nafkah dari kendaraan lama tersebut, tentunya aturan yang dibuat tidak boleh sepihak. Kecuali disediakan anggaran untuk mengganti kendaraan tersebut hehehe

      Hapus
  25. untuk sepeda listrik, termasukkah ? karena awal awal ramai akan tetapi akhir-akhir ini diskon menghabiskan stok, belum banyak kepercayaan masyarakat

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepeda listrik sepertinya tidak akan mendapatkan subsidi dari pemerintah

      Hapus
    2. semoga dengan beredarnya produsen produsen saling bersaing masyarakat yang mendapatkan keuntungan dengan daya batrai yang dapat menempuh lebih jauh lagi

      Hapus
  26. Muy interesante. Te mando un beso.

    BalasHapus
  27. Duh, pas baca kelebihan oke banget. Eh, pas ke bagian kekurangan ya semangat memiliki kembali melempem. Hahaha, mau lihat perkembangan terkait hal ini dulu ke depannya, ya, Kak. Karena dulu sempat ingin punya kerana mikir kelebihan saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sengaja dibuat berimbang poin kelebihan dan kekurangan hehe... Intinya kendaraan listrik itu bagus untuk lingkungan tapi masih jauh dari sempurna

      Hapus
  28. di kota saya sudah mulai banyak warga yang menggunakan mobil listrik. Memang mobil listrik ini tidak bisa digunakan untuk jarak jauh ya pak, tapi setidaknya bisa memberi kontribusi terhadap pelestarian lingkungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mobil listrik sebetulnya bisa untuk jarak jauh asal fasilitas pengisian baterai listriknya banyak. Idealnya sih di setiap SPBU ada. Kasihan kalau harus ke daerah terpencil

      Hapus
  29. Dibanding mobil listrik yang harganya mahal dan isi baterainya lumayan besar voltasenya, lebih baik beli sekuter listrik sih karena lebih terjangkau. Terus sekarang memang banyak tersedia merek2 yg bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Kalau sekuter listrik cukup terjangkau jika dibandingkan motor konvensional. Berbeda dengan mobil listrik yang masih dianggap premium

      Hapus
  30. Sepeda listrik memang perawatannya lebih mudah dan gak ribet. Tapi kalau misal ada kerusakan atau harus ganti baterai lumayan mahal juga ya harganya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk baterai sepeda listrik harganya bervariasi, tapi standarnya Rp. 250 ribuan

      Hapus
  31. 🎄🌟🎁🕯️🎅🏽 Merry Christmas, dear Vicky!

    BalasHapus
  32. Harga mobil listrik yang masih mahal diatas 500 juta memang memberatkan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.

    Belum lagi kalo ganti baterai masih mahal ya pak, bisa 50% dari harga mobil. Misalnya mobilnya 700 juta, harga baterai 350 juta, nangis deh kalo kalangan menengah.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agak berat memang, kecuali pendapatan per kapita penduduknya sudah bagus. Belum lagi ada kebijakan kontroversial bagi mereka yang masih bertahan dengan kendaraan dengan BBM akan dikenakan pajak yang lebih tinggi

      Hapus
  33. Boa reflexão sobre o que se passa no seu país.
    Também por aqui a realidade é semelhante.

    BalasHapus
  34. Kisses and hugs dear Vicky! Have a nice day!

    BalasHapus
  35. Amigo, interesante post, muy completo.
    Cariños y besos

    BalasHapus

1. Silakan berkomentar secara bijak
2. Terbuka terhadap masukan untuk perbaikan blog ini
3. Niatkan blogwalking dan saling follow blog sebagai sarana silaturahim dan berbagi ilmu/kebaikan yang paling simpel. Semoga berkah, Aamiin :)😇
4. Ingat, silaturahim memperpanjang umur...blog ;)😜