04/07/2019

Kelistrikan Rumah Aman saat Musim Kemarau

Saat musim hujan tiba, kendala kelistrikan rumah yang paling sering dikeluhkan adalah banjir, sambaran petir, dan air hujan yang masuk melewati genting yang bocor lalu merusak instalasi listrik, terutama kabel yang sudah terkelupas (baca: Kelistrikan Rumah Aman saat Musim Hujan ). Sedangkan, saat musim kemarau (bulan Juni-September), kendala kelistrikan rumah yang paling sering dikeluhkan adalah potensi kebakaran dan seringnya pemadaman listrik akibat berkurangnya pasokan listrik. Mengapa  pasokan listrik bisa berkurang? Itu akibat berkurangnya debit air pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Jika hal tersebut terjadi, maka untuk mengantisipasinya adalah dengan melakukan penghematan listrik mulai dari rumah kita (baca: Tips Hemat Listrik yang Sering Terabaikan ).

Pemicu utama terjadinya kebakaran rumah adalah instalasi listrik yang buruk seperti kabel terkelupas sehingga mengakibatkan korsleting listrik, lalu kebocoran gas, dan kecerobohan (misal rokok yang dibuang masih menyala, bakar sampah dekat rumah, atau main petasan sembarangan). Api akan merembet semakin cepat saat musim akibat adanya panas terik matahari, angin kencang, keberadaan sampah daun kering yang berserakan, & keterbatasan air. Tentunya hal tersebut harus segera diantisipasi dengan memperbaiki akar masalahnya dan selalu waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar.

Umumnya Akar Masalah Terjadinya Kebakaran Rumah itu Sama, yaitu Kabel Terkelupas. Sumber: seputarriau.co


Agar kelistrikan rumah aman saat musim kemarau, maka yang harus diperhatikan adalah:

1. Cek instalasi listrik secara berkala, diawali dari kabel yang digunakan
Jika rumah anda masih menggunakan kabel kuno yang tipis, rawan terkelupas dan tergigit tikus, segera ganti dengan kabel kekinian yang lebih tebal dan aman dari gigitan tikus (ada zat khusus membuat tikus kapok menggigit kabel). Memang kabel kekinian lebih mahal (seperti yang saya beli merek Prima harganya Rp. 300 ribuan untuk satu roll), tapi untuk jangka panjang memang diperlukan juga, seperti sudah menjadi kebutuhan. Kabel yang terkelupas menjadi awal terjadinya korsleting listrik. Percikan api akan cepat membesar dan merembet (berpotensi mengakibatkan kebakaran) jika kondisi cuaca panas terik, ada angin yang cukup kencang, dan sampah dedaunan kering yang berserakan di atas genting. Sampah kering tersebut juga menimbulkan masalah baru jika dibakar di tempat yang salah (berpotensi kebakaran). Jadi, memang harus diwaspadai dan diatasi akar masalahnya.

Kabel Jadul (Warna Merah Terlihat Tipis) dan Kabel Kekinian (Warna Putih Terlihat Tebal). Sumber: Foto Pribadi

2. Matikan peralatan elektronik yang sudah tidak digunakan
Seringkali peralatan elektronik yang sudah tidak digunakan hanya di-off-kan saja, tapi tidak dicabut kabelnya atau charger HP dibiarkan tercolok setelah tidak digunakan. Hal-hal sepele inilah seringkali menyebabkan korsleting listrik, bermula dari peralatan elektronik yang rusak. Hal tersebut akan semakin berbahaya saat musim hujan akibat adanya kekhawatiran barang elektronik yang teraliri listrik tersambar petir

3. Bersihkan sampah dedaunan kering yang berserakan, terutama di dekat instalasi listrik rumah
Sampah kering seperti dedaunan yang dibiarkan berserakan di sekitar halaman rumah bahkan di atas genting (dekat pemasangan instalasi listrik rumah) tentunya tidak boleh dibiarkan. Di samping untuk kebersihan dan estetika, sampah tersebut akan menjadi perantara api yang cepat jika terjadi korsleting listrik dan kebakaran. Kebakaran akan merembet lebih cepat jika api terkena sampah kering tersebut lalu didukung dengan cuaca panas terik dan angin kencang. Kebakaran akan semakin sulit dihentikan jika ketersediaan air terbatas, terutama saat kemarau.

4. Waspada terhadap aktivitas warga di lingkungan sekitar rumah
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan keamanan semata, tetapi juga untuk menghindarkan rumah dari kebakaran. Misal:
- Tetangga sebelah membuka warung dan usaha kuliner. Tentunya kita berhak mengetahui instalasi listrik di rumah tersebut apakah sudah benar atau belum. Apakah rumahnya terlalu berdempetan dengan rumah kita atau tidak? Hal ini penting untuk mencegah jika di rumah mereka terjadi kebakaran sebisa mungkin jangan sampai merembet ke rumah kita
- Cek apakah ada warga sekitar yang suka membuang rokok sembarangan (padahal masih menyala) dan juga menyalakan petasan dekat rumah itu jelas berpotensi menyebabkan kebakaran
- Perhatikan juga anak-anak yang suka bermain korek api, parfum, petasan (saat Ramadan dan Lebaran), serta hairspray. Jika disalahgunakan, barang-barang tersebut juga bisa menyebabkan kebakaran. Jika diperlukan, tidak ada salahnya pasang CCTV๐Ÿ˜›

5. Membiasakan menghemat listrik
Hemat listrik sebaiknya dilakukan kapan pun, namun saat kemarau sudah menjadi kebutuhan. Mengapa? Saat kemarau pasokan listrik dari PLN akibat debit air PLTA juga berkurang. Nah, supaya pasokan listrik tetap tersedia dan terhindar dari pemadaman listrik bergilir, maka penghematan listrik harus dilakukan

6. Selalu cek dapur
- Matikan setrika listrik setelah tidak digunakan, tidak sebatas turn off saja, tapi juga dicabut kabelnya
- Cek kondisi gas, jika terjadi kebocoran gas: cabut regulator gas, simpas gas di tempat yang aman (disimpan di ruangan terbuka agar jika bocor bisa cepat terurai) dan terhindar dari paparan sinar matahari. Hal ini penting untuk mencegah kebocoran gas. Jika kebocoran gas terjadi bersamaan dengan korsleting listrik maka kemungkinan  terjadinya kebakaran dan ledakan semakin tinggi. Hal ini diperparah jika ventilasi rumah kurang baik

7. Jika terjadi kebakaran, lakukan solusi darurat
- Selama bantuan belum datang, siapkan dan gunakan karung goni yang dibasahi, pasir, atau tabung pemadam kebakaran ukuran kecil cukup efektif untuk mengatasi kebakaran (sumber: https://artikel.rumah123.com)
- Banyak kasus kebakaran rumah semakin parah dan merembet cepat akibat terlambat ditangani. Mobil pemadam kebakaran sulit untuk menjangkau lokasi akibat akses yang sulit, tentunya hal tersebut harus diantisipasi. Jangan terlalu banyak memasang portal di perumahan karena menghambat mobilitas mobil pemadam kebakaran.

Demikian artikel ini saya buat, tindakan preventif harus dilakukan agar kelistrikan rumah aman saat kemarau. Hal tersebut tidak hanya melibatkan individu saja, tapi juga lingkungan sekitar. Dan terakhir tentunya selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt agar dihindarkan dari keburukan. Aamiin๐Ÿ˜‡.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, inovasi, hukum, manajemen, & sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english), serta keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com

53 komentar:

  1. Tips yang bermanfaat. Memang mirip-mirip juga saat musim hujan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, kalau musim hujan waspada air hujan yang menetes khawatir terkena instalasi listrik & juga sambaran petir, kalau kemarau waspada yang bakar2 sampah kering. Thx

      Hapus
  2. sangat bermanfaat mas,, listrik juga bisa berbahaya kalau tidak pas penanganannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, harus sama yang ahlinya, tapi sebagai pemilik rumah tetap harus tahu dasar-dasarnya. Thx sudah sharing

      Hapus
  3. point 2 dan poin 5 sangat berkaitan... saya sendiri masih sering lupa nyabut kabel TV, kipas angin dan charger. Padahal kalo bisa dilepas bisa tambah hemat dan bisa memperlama umur peralatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, karena membiarkan charger tercolok bikin boros listrik dan merusak secara perlahan, bahkan kalau sudah rusak bisa bikin korsleting juga. Thx sudah mampir

      Hapus
  4. Jadi nambah informasi buat saya, selama ini klo musim kemarau listrik aman2 jaya ternyata tidak juga ya kita harus waspada juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, memang saat kemarau harus waspada sama yang suka bakar sampah kering dekat rumah, lalu membersihkan sampah daun kering yang berserakan baik di halaman maupun di genting rumah. Karena jika terjadi korsleting, sampah tersebut menjadi perantara api yang cepat. Thx sudah mampir

      Hapus
  5. saya selalu menekankan bahaya listrik pada tetangga. Energi listrik tanpa kendali dan pengamanan sangat berbahaya bayangkan jika ada kabel terkena air pada saa banjir....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus itu, saling mengingatkan dalam kebaikan. Terkadang kita sudah hati2, tetangga (terutama yang punya usaha seperti warung atau kuliner) harus lebih rajin merawat instalasi listrik, jangan hanya fokus ke usaha saja, mengingat kalau terjadi korsleting listrik sampai kebakaran, tetangga juga yang repot takut merembet juga apinya. Thx sudah sharing

      Hapus
  6. Wah terima kasih ilmunya,

    Kalau usaha yang tengah kulakukan ialah hemat listrik, selain biar aman di musim kemarau juga bisa mengamankan isi dompet hehe wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju hemat listrik sudah menjadi kebutuhan agar pasokan listrik terjaga juga saat kemarau. Thx sudah sharing

      Hapus
  7. Kalau kami sih berusaha bisa menghemat listrik dan menghindari kebakaran. semoga tidak terjadi hal2 yg tak diinginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya. Kebakaran terkadang terjadi akibat kelalaian orang lain, jadi memang harus saling mengingatkan juga. Thx sudah sharing

      Hapus
  8. Hati-hati dengan listrik, jangan sampai terenggut nyawa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, diawali listrik harus aman dari jangkauan anak-anak, jangan dibiarkan pula mereka memegang benda yang berpotensi membahayakan kelistrikan & berpotensi kebakaran, seperti petasan, korek api, parfum. Thx

      Hapus
  9. mereka yang ada anak kecil harus lebih berhati2... sebab kita tak tahu mereka boleh bermain barangan electric tanpa kita sedar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, sekarang sudah ada stop kontak yang ramah anak (ada pengaman). Untuk preventif, lokasi harus dijauhkan dari perhatian anak. Termasuk benda berbahaya seperti korek api, & parfum misalnya (disalahgunakan bisa kebakaran)

      Hapus
  10. Nahhh apalagi kalau mau meninggalkan rumah gitu, kelistrikan harus dimatikan semua.. agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau simpelnya seperti itu, tapi menurut saya tetap harus ada listrik MCB yang stand by untuk lampu depan & samping luar, bahkan cctv. Thx

      Hapus
  11. Blog listrik ini menarik, artikel sebelumnya mengenai bahaya listrik pada musim hujan dan sekarang bahaya pada musim kemarau. Saya dengan tulus menyarankan agar blog ini di "khususkan" atau diberi prioritas menimbang manfaat informasinya. Soal balasannya biarlah Tuhan yang membalasnya.

    Masukan:
    Jika mungkin tampilan lamannya juga agar diperbaharui supaya lebih responsive dan menarik. Wasalam dari saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas atensinya, sebenarnya saya nulis nothing to lose saja, tergantung mood, & ide juga. Tidak mau harus menulis 1 artikel setiap hari tapi hasilnya mengecewakan. Biar lambat, asal posting artikel berkualitas. Topik tentang kelistrikan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari, disesuaikan dengan kondisi, misal sekarang musim kemarau

      Terima kasih masukannya. Jujur, saya masih awam soal template blog, tahunya template gratis bawaan blogspot itu yang paling simpel & responsive, ternyata tidak juga ya, mungkin kurang kekinian. Sepertinya mas ini pakarnya soal template blog. Saya sempat baca ada kekhawatiran juga ganti template berpengaruh ke visitor, tulisan semua artikel harus diedit lagi, & khawatir disuspend adsense. Tapi, saya akan coba pelajari semuanya secara bertahap, termasuk template AMP (lagi-lagi saya masih awam). Sukses untuk blog anda. Wassalam

      Hapus
  12. Aku tuh tiap mau pergi lama dan jauh dari rumah, colokan2 listrik dicek, dicabut aja. Misal colokan kabel televisi, kipas angin dll. Terutama selang gas juga diperhatikan namanya mesti waspada kan harus ya :) Pompa air juga kadang dilepas aja colokannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar teh, kalau perlu semua MCB off-kan saja, kecuali MCB untuk lampu teras dan samping luar demi keamanan, termasuk CCTV juga. Lampunya tentu saja menggunakan sensor cahaya. Thx sudah sharing

      Hapus
    2. Tapi pernh tuh suatu hari aku meninggalkan rumah dalam keadaan sedang dalam proses pembuatan nasi di magic jar. Belum kelar gitu. Entah gimana tau2 ada masalah... untungnya ada bapakku pas lagi ke rumah (punya kunci juga) kalau ga bisa serem terjadi hal2 yang tdk diinginkan. Mendingan semua kelarin dulu baru keluar urmah. pengalaman adalah guru terbaik ya :)

      Hapus
  13. trims tipsnya mas. Bikin kita lebih aware terhadap listrik rumah kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mas. Listrik memang sudah menjadi kebutuhan, sudah selayaknyalah perlu dipelihara secara berkala. Thx

      Hapus
  14. saya sendiri kurang memperhatikan keadaan instalasi listrik dirumah, hemm tapi penting juga yah.. mending mencegah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, tetap sebagai pemilik rumah harus mengetahui instalasi listrik yang basic-nya saja dulu, agar mudah untuk mengambil tindakan dengan melibatkan ahli instalasi listrik jika terjadi masalah. Thx sudah mampir

      Hapus
  15. memang rawan banget terjadi kebakaran kkalo musim kemarau karena angin yang kencang. instalasi listrik harus diperhatikan bener.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Terkadang kita sepele terhadap perawatan instalasi listrik rumah ini

      Hapus
  16. Betul sekali sebagai penghuni rumah harus peduli, karena bagaimanapun juga listrik sudah seperti kebutuhan pokok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Ga ada listrik sehari saja (misal pemadaman listrik) tentunya akan tersiksa, karena sekarang hampir semua aktivitas rumahan atau kantoran menggunakan listrik

      Hapus
  17. Terima kasih informasinya, Kak, sangat bermanfaat. Info harus segera diteruskan pada yang berwajib alis sang suami ๐Ÿคญ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata suaminya pegawai PLN ya hehe... Siap, semoga bermanfaat

      Hapus
  18. Terima kasih banyak untuk informasinya. Sangat membantu saya agar lebih waspada terutama di musim kemarau seperti ini. Saya langsung cabut charger sehabis baca artikel ini ๐Ÿ˜„

    BalasHapus
  19. Tulisan yang sangat bermanfaat. Ga kepikiran tadinya untuk memperhatikan sampai ke puntung rokok tetangga. Kelihatan sepele tapi resikonya tinggi. Thanks for sharing kak Vicky.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Aktivitas warga sekitar harus diperhatikan, termasuk yang bakar2 sampah. Mereka terkadang kurang peka (atau ketidaktahuan juga) terhadap tetangga kiri kanannya. Sama2

      Hapus
  20. Tips-tips yang sangat penting tapi sering terlupakan ini, kalau aku seringnya tidak mencabut charger setelah selesai dipakai. Juga jarang cek kabel listrik di rumah ... Terima kasih ya kak sudah diingatkan

    BalasHapus
  21. Ini informasi yang sangat bermanfaat. Karena listrik bisa mengundang bahaya kalau gk tau ilmunya. Terima kasih pak

    BalasHapus
  22. Makasih nih tipsnya berguna banget. Mmg kita hrs peduli dan waspada jg ya soal kelistrikan di rumah

    BalasHapus
  23. Saya pernah nyentrum nih, waktu nyalain lampu kamar mandi rumah pas tangan basah. Ngeri memang soal listrik gini, apalgi kabel terkelupas bikin korslet dan nyetrum. Makasih mas infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahaya itu tangan basah menyentuh saklar lampu sekalipun. Tapi ada kondisi saklar sudah jelek dan harus diganti. Ketika tangan kering pun masih berpotensi nyetrum. Sama2 semoga bermanfaat

      Hapus
  24. Wah terima kasih kak buat infonya , masalah kebakaran karena korsleting listrik ini harus diwaspadai dengan seksama ya kak karena kalau terjadi kebakaran akibatnya bisa mengancam nyawa juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Dan harus diperhatikan kelistrikan di rumah tetangga kiri kanannya. Seringkali kebakaran bukan salah kita, melainkan korsleting listrik di rumah tetangga dan merembet ke rumah kita

      Hapus
  25. Saya baca tulisan pak Vicky ini jadi teringat kabel di rumah yg sudah lama. Apa harus menghubungi PLN ya pak karrna kan kabel di dalam plafond itu milik pln ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau berkaitan dengan stand meter baiknya menghubungi PLN. Tapi kalau instalasi listrik di luar kabel PLN, biasanya teknisi listrik rumah di luar PLN juga bisa. Tapi kalau ragu baiknya cukup meminta bantuan PLN. Kabel PLN biasanya yang terhubung dari tiang listrik ke rumah-rumah

      Hapus
  26. Pelajaran banget buat aku pak suka lupa cabut charger hp masyaAlloh kudu hati hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Supaya chargernya awet dan tidak cepat rusak juga. Kalau banyak charger dibiarkan teraliri listrik 24 jam bisa bikin boros listrik juga

      Hapus

1. Silakan berkomentar secara bijak
2. Terbuka terhadap masukan untuk perbaikan blog ini
3. Niatkan blogwalking dan saling follow blog sebagai sarana silaturahim dan berbagi ilmu/kebaikan yang paling simpel. Semoga berkah, Aamiin :)๐Ÿ˜‡
4. Ingat, silaturahim memperpanjang umur...blog ;)๐Ÿ˜œ