21/07/2019

Evaluasi Instalasi Listrik Pasar Tradisional di Indonesia

Di awal musim kemarau 2019, telah terjadi banyak kebakaran yang melibatkan pasar tradisional di Indonesia. Di Bandung saja, ada 5 pasar tradisional yang mengalami kebakaran, seperti Pasar Ujungberung, Pasar Kosambi, Pasar Gedebage, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Sederhana. Di kota lain pun nasibnya serupa, misal di Pasar Manonda Kota Palu (sumber: Koran Pikiran Rakyat 6 Juli 2019 dan https://sultengterkini.com). Setidaknya, keberadaan pasar tradisional di dua kota tersebut menjadi gambaran memang begitu adanya kondisi pasar tradisional secara umum di Indonesia.

Akar Masalah
Kebakaran yang terjadi pada banyak pasar tradisional di Indonesia umumnya diakibatkan korsleting listrik. Potensi korsleting listrik semakin besar karena didukung:
- Instalasi listrik yang sudah usang dan tidak dirawat secara berkala oleh ahlinya. Dengan demikian kabel terkelupas penyebab awal korsleting sulit terdeteksi
- Gigitan tikus terhadap kabel listrik yang usang (kabel zaman dulu tipis & belum ada pengaman dari gigitan tikus seperti kabel zaman sekarang)
- Pemasangan listrik tambahan oleh pedagang yang kurang mengerti kelistrikan (belajar otodidak) untuk kepentingan pribadi justru memperburuk kualitas instalasi listrik
- Perilaku oknum warga seperti membuang rokok sembarangan, padahal masih menyala, hal tersebut dikhawatirkan dapat merembet cepat ke benda yang mudah terbakar
- Cuaca. Potensi kebakaran saat musim kemarau lebih tinggi dari musim penghujan. Hal ini akibat panas terik matahari, tiupan angin kencang, dan keterbatasan air berpotensi meningkatkan risiko kebakaran saat terjadi korsleting listrik. Belum lagi sampah daun kering yang berserakan, baik di halaman maupun di atap pasar menjadi perantara yang baik bagi api😱.
Instalasi Listrik Pasar Tradisional yang Kacau Balau. Dari Segi Estetika pun Tidak Enak Dilihat. Sumber: sigap88news.com
Solusi
1. Semua pemangku kepentingan (stakeholder), mulai dari pedagang pasar, pengelola pasar, PLN, pemerintah setempat, petugas kebersihan pasar, petugas pemadam kebakaran, bahkan konsumen langganan pasar harus mulai peduli tentang keamanan listrik pasar. Dalam hal ini:
- Pedagang pasar harus diberikan pelatihan khusus tentang kelistrikan sehingga tidak asal memasang listrik tambahan dan ikut memlihara instalasi listrik. Di samping itu, pedagang pasar harus mengetahui SOP dan jalur evakuasi saat terjadi korsleting listrik dan kebakaran, bukan malah ikut-ikutan panik bersama konsumen😛
- Pasar wajib memilki APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan saat darurat bisa dioperasikan oleh pedagang terdekat. Banyak keluhan APAR sudah tersedia tapi hilang dicuri orang. Untuk itu, perlu pengamanan yang lebih baik untuk APAR. Misal, APAR (ukuran kecil) menjadi standar peralatan yang harus dimiliki setiap pemilik kios. Sehingga, ada kesadaran juga dari pemilik kios untuk merawat APAR dan tentu saja bisa mengoperasikannya saat darurat

Sumber: https://servo.id/apar/
- Pengawasan terhadap instalasi listrik dan penggunaan listrik pasar wajib dilakukan oleh pengelola pasar dan PLN. Perlu diperiksa kualitas kabel listrik dan penggunaan beban listrik apakah ada beban listrik tambahan?
- Pemeriksaan berkala instalasi listrik pasar oleh PLN
- Pemerintah setempat harus mengevaluasi izin kelayakan pembangunan pasar, tata ruang, jalur evakuasi, SOP jika terjadi korsleting dan kebakaran, serta akses jalan di sekitar pasar, sehingga tidak menjadi masalah baru bagi petugas pemadam kebakaran ketika terjadi kebakaran di pasar. Ini yang dirasa masih kurang
-  Petugas kebersihan pasar harus mewaspadai dan membersihkan sampah kering yang berserakan di sekitar pasar bahkan di atap pasar. Karena sampah tersebut menjadi perantara yang baik bagi api jika terjadi korsleting. Di samping itu juga puntung rokok yang masih menyala, korek api, parfum, dan barang yang bisa menimbulkan percikan api lainnya
- Pemadam kebakaran juga harus mempelajari peta rawan kebakaran pasar, termasuk akses, waktu tempuh, dan ketersedian air
- Konsumen langganan pasar juga harus ikut peduli dan mengamati keadaan pasar langganannya. Hal ini menjadi kontrol sosial yang ampuh bagi pasar itu sendiri.

2. Instalasi listrik idealnya harus diganti tiap 20 tahun 
- Hal utama yang harus diperhatikan adalah kabel yang sudah terkelupas. Bagaimanapun jenis kabel zaman dulu cenderung tipis, rawan terkelupas (terutama akibat gigitan tikus). Berbeda dengan kabel zaman sekarang yang sudah tebal, berlapis, dan memiliki zat anti gigitan tikus. Membiarkan kabel terkelupas berarti menunggu terjadinya korsleting listrik akibat kontak langsung dengan air misalnya
- Hindari pemakaian kabel bertumpuk pada satu sumber listrik untuk meminimalisir korsleting listrik
- Untuk pengecekan instalasi listrik idealnya dilakukan tiap tahun
- Perangkat yang digunakan untuk instalasi listrik harus sudah bersertifikat (SNI) dan orisinil
(sumber: metro.sindonews.com).

3. Idealnya satu kios pasar satu meteran listrik, sehingga saat terjadi korsleting listrik di satu kios tersebut langsung terdeteksi, terputus (ada kontrol meternya), dan tidak merembet ke kios-kios lainnya

4. Pedagang pasar tradisional perlu dilindungi asuransi kebakaran. Kendalanya menurut banyak para pedagang pasar tradisional adalah biaya (premi) yang tinggi dan prosedur yang ribet. Untuk itu, ke depannya perlu edukasi, premi yang terjangkau (jika diperlukan ada subsidi), dan prosedur yang lebih simpel.
   
Demikian artikel ini saya buat. Memang, perawatan instalasi listrik berikut SOP jika terjadi korsleting listrik membutuhkan anggaran yang besar. Mungkin, anggaran dari pengelola pasar, pemerintah setempat, dan pihak berwenang lainnya belum tersedia untuk mengurus semua hal tersebut. Tapi, perhatikan dampak buruknya, jika sampai terjadi korsleting listrik dan kebakaran, bukankah kerugiannya jauh lebih besar? Semoga saja dievaluasi ke depannya...
 
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, inovasi, hukum, manajemen, & sepak bola) dan kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:


04/07/2019

Kelistrikan Rumah Aman saat Musim Kemarau

Saat musim hujan tiba, kendala kelistrikan rumah yang paling sering dikeluhkan adalah banjir, sambaran petir, dan air hujan yang masuk melewati genting yang bocor lalu merusak instalasi listrik, terutama kabel yang sudah terkelupas (baca: Kelistrikan Rumah Aman saat Musim Hujan ). Sedangkan, saat musim kemarau (bulan Juni-September), kendala kelistrikan rumah yang paling sering dikeluhkan adalah potensi kebakaran dan seringnya pemadaman listrik akibat berkurangnya pasokan listrik. Mengapa  pasokan listrik bisa berkurang? Itu akibat berkurangnya debit air pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Jika hal tersebut terjadi, maka untuk mengantisipasinya adalah dengan melakukan penghematan listrik mulai dari rumah kita (baca: Tips Hemat Listrik yang Sering Terabaikan ).

Pemicu utama terjadinya kebakaran rumah adalah instalasi listrik yang buruk seperti kabel terkelupas sehingga mengakibatkan korsleting listrik, lalu kebocoran gas, dan kecerobohan (misal rokok yang dibuang masih menyala, bakar sampah dekat rumah, atau main petasan sembarangan). Api akan merembet semakin cepat saat musim akibat adanya panas terik matahari, angin kencang, keberadaan sampah daun kering yang berserakan, & keterbatasan air. Tentunya hal tersebut harus segera diantisipasi dengan memperbaiki akar masalahnya dan selalu waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar.

Umumnya Akar Masalah Terjadinya Kebakaran Rumah itu Sama, yaitu Kabel Terkelupas. Sumber: seputarriau.co


Agar kelistrikan rumah aman saat musim kemarau, maka yang harus diperhatikan adalah:

1. Cek instalasi listrik secara berkala, diawali dari kabel yang digunakan
Jika rumah anda masih menggunakan kabel kuno yang tipis, rawan terkelupas dan tergigit tikus, segera ganti dengan kabel kekinian yang lebih tebal dan aman dari gigitan tikus (ada zat khusus membuat tikus kapok menggigit kabel). Memang kabel kekinian lebih mahal (seperti yang saya beli merek Prima harganya Rp. 300 ribuan untuk satu roll), tapi untuk jangka panjang memang diperlukan juga, seperti sudah menjadi kebutuhan. Kabel yang terkelupas menjadi awal terjadinya korsleting listrik. Percikan api akan cepat membesar dan merembet (berpotensi mengakibatkan kebakaran) jika kondisi cuaca panas terik, ada angin yang cukup kencang, dan sampah dedaunan kering yang berserakan di atas genting. Sampah kering tersebut juga menimbulkan masalah baru jika dibakar di tempat yang salah (berpotensi kebakaran). Jadi, memang harus diwaspadai dan diatasi akar masalahnya.

Kabel Jadul (Warna Merah Terlihat Tipis) dan Kabel Kekinian (Warna Putih Terlihat Tebal). Sumber: Foto Pribadi

2. Matikan peralatan elektronik yang sudah tidak digunakan
Seringkali peralatan elektronik yang sudah tidak digunakan hanya di-off-kan saja, tapi tidak dicabut kabelnya atau charger HP dibiarkan tercolok setelah tidak digunakan. Hal-hal sepele inilah seringkali menyebabkan korsleting listrik, bermula dari peralatan elektronik yang rusak. Hal tersebut akan semakin berbahaya saat musim hujan akibat adanya kekhawatiran barang elektronik yang teraliri listrik tersambar petir

3. Bersihkan sampah dedaunan kering yang berserakan, terutama di dekat instalasi listrik rumah
Sampah kering seperti dedaunan yang dibiarkan berserakan di sekitar halaman rumah bahkan di atas genting (dekat pemasangan instalasi listrik rumah) tentunya tidak boleh dibiarkan. Di samping untuk kebersihan dan estetika, sampah tersebut akan menjadi perantara api yang cepat jika terjadi korsleting listrik dan kebakaran. Kebakaran akan merembet lebih cepat jika api terkena sampah kering tersebut lalu didukung dengan cuaca panas terik dan angin kencang. Kebakaran akan semakin sulit dihentikan jika ketersediaan air terbatas, terutama saat kemarau.

4. Waspada terhadap aktivitas warga di lingkungan sekitar rumah
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan keamanan semata, tetapi juga untuk menghindarkan rumah dari kebakaran. Misal:
- Tetangga sebelah membuka warung dan usaha kuliner. Tentunya kita berhak mengetahui instalasi listrik di rumah tersebut apakah sudah benar atau belum. Apakah rumahnya terlalu berdempetan dengan rumah kita atau tidak? Hal ini penting untuk mencegah jika di rumah mereka terjadi kebakaran sebisa mungkin jangan sampai merembet ke rumah kita
- Cek apakah ada warga sekitar yang suka membuang rokok sembarangan (padahal masih menyala) dan juga menyalakan petasan dekat rumah itu jelas berpotensi menyebabkan kebakaran
- Perhatikan juga anak-anak yang suka bermain korek api, parfum, petasan (saat Ramadan dan Lebaran), serta hairspray. Jika disalahgunakan, barang-barang tersebut juga bisa menyebabkan kebakaran. Jika diperlukan, tidak ada salahnya pasang CCTV😛

5. Membiasakan menghemat listrik
Hemat listrik sebaiknya dilakukan kapan pun, namun saat kemarau sudah menjadi kebutuhan. Mengapa? Saat kemarau pasokan listrik dari PLN akibat debit air PLTA juga berkurang. Nah, supaya pasokan listrik tetap tersedia dan terhindar dari pemadaman listrik bergilir, maka penghematan listrik harus dilakukan

6. Selalu cek dapur
- Matikan setrika listrik setelah tidak digunakan, tidak sebatas turn off saja, tapi juga dicabut kabelnya
- Cek kondisi gas, jika terjadi kebocoran gas: cabut regulator gas, simpas gas di tempat yang aman (disimpan di ruangan terbuka agar jika bocor bisa cepat terurai) dan terhindar dari paparan sinar matahari. Hal ini penting untuk mencegah kebocoran gas. Jika kebocoran gas terjadi bersamaan dengan korsleting listrik maka kemungkinan  terjadinya kebakaran dan ledakan semakin tinggi. Hal ini diperparah jika ventilasi rumah kurang baik

7. Jika terjadi kebakaran, lakukan solusi darurat
- Selama bantuan belum datang, siapkan dan gunakan karung goni yang dibasahi, pasir, atau tabung pemadam kebakaran ukuran kecil cukup efektif untuk mengatasi kebakaran (sumber: https://artikel.rumah123.com)
- Banyak kasus kebakaran rumah semakin parah dan merembet cepat akibat terlambat ditangani. Mobil pemadam kebakaran sulit untuk menjangkau lokasi akibat akses yang sulit, tentunya hal tersebut harus diantisipasi. Jangan terlalu banyak memasang portal di perumahan karena menghambat mobilitas mobil pemadam kebakaran.

Demikian artikel ini saya buat, tindakan preventif harus dilakukan agar kelistrikan rumah aman saat kemarau. Hal tersebut tidak hanya melibatkan individu saja, tapi juga lingkungan sekitar. Dan terakhir tentunya selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt agar dihindarkan dari keburukan. Aamiin😇.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, inovasi, hukum, manajemen, & sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english), serta keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com

17/05/2019

Cek Kelistrikan Rumah sebelum Ditinggal Mudik

Mudik ibarat sudah menjadi tradisi tahunan Ramadan yg harus dilakukan bagi keluarga perantau untuk berkumpul & merayakan Lebaran dengan keluarga besar. Walaupun sifatnya tidak wajib, tidak juga sunnah (yang penting silaturahim terjaga & bisa kapan saja), tapi mudik seperti sudah menjadi keharusan bagi mereka karena yg mahal itu adalah momen bertemu, mengumpulkan keluarga besar secara lengkap, & merayakan Lebaran (di samping ongkos mudik & kemacetan tentunya😛).

Ada beberapa hal penting sebelum rumah ditinggal kosong oleh pemudik dalam jangka waktu yang cukup lama. Di samping masalah keamanan, tentunya harus dicek juga kondisi kelistrikan rumahnya. Tapi artikel ini hanya akan membahas pengecekan kelistrikan rumah sebelum ditinggal mudik.

Cek kelistrikan rumah sebelum mudik harus dilakukan untuk mencegah bahaya korsleting, kebakaran, dan tagihan membengkak. Apa saja langkah2nya?

1. Cabut semua peralatan elektronik yang tidak akan dipakai walaupun itu hanya charger HP
a. Pastikan sebelum aliran listrik dicabut kondisi barang elektronik sudah dalam keadaan off. Hal ini mencegah kerusakan pada barang elektronik jika langsung dicabut aliran listriknya
b. Charger HP yang dibiarkan tercolok akan membuat boros listrik & merusak charger  secara perlahan
c. Saatnya kulkas untuk diistirahatkan. Keluarkan semua isinya dan disortir: ada yang untuk segera dikonsumsi, dikasihkan, maupun dibuang. Pastikan kulkas terlindung dari paparan sinar matahari agar awet
d. Jika khawatir ada potensi banjir di sekitar rumah tersebut, perlu dimatikan juga pemutus sirkuit/MCB (Mini Circuit Braker) dan kabel rol atau extension yang biasa disimpan di lantai, baiknya dipindahkan ke tempat yang lebih aman
e. Di-update 21 Mei 2019: Lebaran 2019 kemungkinan besar bertepatan dengan awal musim kemarau. Risiko kebakaran rumah saat musim kemarau semakin tinggi. Jadi, pastikan tidak ada barang elektronik yg menyala & instalasi listrik terawat dgn baik.

Sumber: bappeda.jabarprov.go.id

2. Cegah kebocoran gas
Untuk antisipasinya, cabut regulator gas, simpas gas di tempat yang aman (disimpan di ruangan terbuka agar jika bocor bisa cepat terurai) dan terhindar dari paparan sinar matahari. Hal ini penting untuk mencegah kebocoran gas. Jika kebocoran gas terjadi bersamaan dengan korsleting listrik maka kemungkinan  terjadinya kebakaran dan ledakan semakin tinggi. Hal ini diperparah jika ventilasi rumah kurang baik.

3. Persiapkan lampu LED yang dilengkapi sensor cahaya, akan menyala otomatis saat malam hari dan mati otomatis jika sudah pagi
a. Jika lampu LED untuk kamar tidur cukup 3 Watt, maka lampu  LED teras depan dan samping luar yang akan tetap standby saat rumah kosong bisa menggunakan yang ukuran 5-9 Watt. Lampu LED 9 Watt jelas untuk rumah besar. Jadi disesuaikan dengan kondisi rumah dan sekitarnya
Sumber: Tokopedia

b. Jika rumah anda menggunakan CCTV tapi tidak dilengkapi infrared, maka perlu ditambahkan pula lampu LED sensor cahaya yang menjangkau area CCTV tsb. Sehingga akan memudahkan pemantauan malam hari saat ditinggal mudik (saat dicek kondisi rumah lewat internet).

4. Cek tagihan listrik
Lebaran tahun 2019 jatuh pada tanggal 4-5 Juni 2019, maka untuk yang menggunakan:
a. Sistem pembayaran listrik yang umum harus dipastikan selalu bawa rekening listrik saat mudik (bukti nomor pelanggan), lalu segera bayar dan jangan sampai lewat dari tanggal 20 Juni 2019 jika tidak ingin terkena denda. Pembayaran listrik sekarang sudah berbagai macam caranya dan bisa di mana saja, yang paling praktis lewat minimarket. Tapi harus diperhatikan apakah daerah tujuan mudik nanti masih dijangkau minimarket atau benar-benar terpencil?
b. Sistem token listrik/listrik pintar tinggal dicek apa perlu diisi ulang atau tidak sebelum ditinggal mudik. Token listrik memiliki nominal mulai dari Rp. 20 ribu sampai yg tertinggi Rp 1 juta, dapat dibeli di kantor PLN, BRI, BNI, Mandiri, minimarket, T-Cash, dan masih banyak lagi.

5. Memberitahu tetangga atau pihak yg dpt dipercaya
Dalam hal ini tetangga terdekat yang tidak mudik dan jarang bepergian juga, serta pihak keamanan setempat. Hal ini penting di samping untuk ikut membantu menjaga keamanan, juga memperhatikan kondisi kelistrikan rumah dari yang tampak terlihat dari luar. Pastikan memberikan nomor kontak yang dapat dihubungi jika ada situasi darurat. Tidak ada salahnya juga memberikan reward sebelum dan sesudah anda mudik kepada mereka sebagai bentuk penghargaan juga dan mereka pun akan lebih perhatian untuk mengamankan rumah anda, bahkan ikut mendoakan anda juga. Untuk itu, baiknya doakan mereka juga tanpa mereka ketahui agar anda juga didoakan anda kita ketahui:).

Demikian artikel saya, semoga ibadah kita di bulan Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, bagi yang mudik diberikan keselamatan dan keberkahan di perjalanan, dilindungi dari gangguan yang tidak diinginkan, serta rumah yang ditinggal mudik pun dalam keadaan aman2 saja. Terakhir, terlepas dari segala kekurangan (mohon dimaklumi & dimaafkan), semoga artikel ini bermanfaat. Aamiin😇.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, inovasi, hukum, manajemen, & sepak bola) dan kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 1: vicagi.blogspot.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com


04/02/2019

Dasar-Dasar Pemasangan Instalasi Listrik Rumah yang Perlu Diketahui oleh Pemilik Rumah

Pemasangan instalasi listrik rumah pada umumnya memang diserahkan sepenuhnya kepada ahlinya yang kita percayai. Tapi, kita sebagai pemilik maupun bagian dari keluarga pemilik rumah sebaiknya mengetahui dasar2 pemasangan instalasi listrik rumah. Hal ini penting, tidak sekedar untuk menambah wawasan semata, tapi juga agar tidak mudah ditipu orang. Melihat pemilik rumahnya yang kritis dan memiliki wawasan luas tentang instalasi listrik rumah (apalagi punya jabatan, relasi luas, dan populer juga😜), maka ahli instalasi listrik akan berpikir ulang untuk berbuat negatif, termasuk soal memainkan tarif pemasangan instalasi listrik.

Berikut dasar2 pemasangan instalasi listrik rumah:
1. Mempelajari denah rumah
Mempelajari denah rumah terutama yang berkaitan dengan kelistrikan, seperti posisi listrik boks sekring atau boks MCB (Miniature Circuit Breaker). Fungsi sekring sendiri sebagai pengaman, yaitu pemutus arus listrik saat terjadi masalah seperti hubungan singkat (korsleting) atau arus berlebih. Jika tidak ada pengaman, maka arus listrik yang bermasalah tsb bisa merembet, menimbulkan percikan, dan bahkan kebakaran.

Sekring MCB Rumah Saya Berjumlah 4, Sebelumnya 3 tapi Bebannya Terlalu Berat sehingga Ditambah Satu Lagi, dan Baiknya Ditulis Masing2 MCB untuk Ruang Mana Saja
Pemilik rumah harus mengetahui jumlah sekring rumah dan fungsi sekring tersebut untuk ruangan mana saja. Misal jumlah sekring rumah saya ada 4, maka berurutan dari kiri: sekring 1 untuk pengaman di luar sekaligus pusat MCB tsb (kabel merah), sekring 2 untuk luar (kabel merah), sekring 3 untuk ruang dalam dan ruang tamu (kabel coklat), serta sekring 4 khusus kamar (kabel coklat). Kalau perlu ditulis di boks tersebut agar tidak tertukar. Sekring pusat memiliki beban terbesar, sehingga harus diperhatikan jika drop, bisa saja sekring lainnya ikut drop, tapi jika bukan sekring pusat yang drop, maka sekring lainnya aman.

Perhatikan juga penempatan posisi dan jumlah sakelar, lampu, dan stop kontak. Hal ini memudahkan saat instalasi listrik rumah bermasalah lalu poin2 tadi dikomunikasikan kepada ahli instalasi listrik sebelum ahli instalasi listrik menelusuri titik berikut jalur kabelnya di atas atap rumah. Setiap satu stop kontak berikut lampu biasanya disebut satu titik. Semuanya harus pas, jangan sampai ada stop kontak yang sudah dicabut (mati), tapi kelistrikannya masih aktif, sehingga menjadi mubazir dan boros listrik.

2. Peralatan instalasi listrik
Peralatan instalasi listrik yang perlu disediakan oleh pemilik rumah sebaiknya yang kualitasnya bagus, tentunya harganya lebih mahal tapi lebih awet dann tidak cepat rusak. Misal: meteran listrik, steker (colokan), colokan, obeng, beberapa jenis tang, silet, pisau, gunting kecil, gergaji besi, tape rol, betel (alat pembelah batu), palu, test pen, sarung tangan pengaman, stop kontak, senter, dan kabel. Khusus untuk stop kontak dan kabel dijelaskan secara rinci termasuk merek di dalam blog yang sama di dengan judul Instalasi Listrik Jadul vs Zaman Now (pertama kali posting di blog ini).

3. Pengaman listrik pusat rusak menjadi wilayah PLN
Boks pengaman listrik pusat setiap rumah biasanya terdapat di luar rumah, ditempel di dinding (sebelum pintu masuk). Hal ini dimaksudkan agar mudah dijangkau pihak yang berwenang (PLN) saat mengecek kondisi kelistrikan, mirip-mirip meteran air lah. Jika Sekring MCB rusak bisa memanggil ahli kelistrikan dari mana saja, tapi jika pengaman listrik pusat rusak, mau ga mau harus memanggil orang PLN (dgn melampirkan rekening listrik asli) untuk mengatasi hal tersebut jika tidak ingin terkena sanksi, mengingat hal tersebut sdh menjadi wilayah PLN. Misal sakelar di pengaman listrik pusat kendor dan dol.
Sakelar Pusat Rumah Saya, Sempat Kendor & akan Menghubungi PLN, tapi Tidak Jadi Karena Masih Berfungsi Normal. Sakelar Kendor Bisa Saja Akibat Terjadi Beban Puncak (Biasanya Sekitar Jam 18-21)
Idealnya jika sakelar pengaman listrik pusat on, maka kondisi semua MCB dan instalasi listrik di dalamnya sudah ok, tapi jika drop, dinyalakan kembali drop lagi, hampir pasti salah satu MCB-nya bermasalah atau instalasi listrik yang di-cover MCB bermasalah. Sakelar pengaman listrik pusat juga bisa tiba2 drop jika terkena sambaran petir yang menggelegar untuk mencegah dampak yang lebih buruk, misal ledakan listrik atau kebakaran. Baru boleh dinyalakan saat petir sudah tidak ada, jika saat dinyalakan berikut MCB-nya, ternyata listrik tetap mati, maka hampir pasti instalasi listrik rusak tersambar petir. Untuk pencegahan baiknya di rumah bertingkat atau rumah yang dekat ruang terbuka seperti sawah dan lapangan, harus dipasang penangkal petir.

4. Menyiapkan kabel NYM dan kabel BC
Kabel NYM merupakan kabel inti tembaga berisolasi PVC (Polivinil Klorida), berfungsi untuk menghubungkan KWH meter atau sumber listrik. Sebagian orang tidak menempatkan kotak pengaman dan sumber listrik secara berjauhan. Hal ini kemungkinan akibat faktor biaya kabel tersebut yang tergolong mahal.Kabel NYM yang sering digunakan berukuran 3 x 4 mm persegi.

Sedangkan kabel BC merupakan kawat tembaga yang tidak memiliki isolator, berfungsi menghubungkan sumber listrik dengan batang arde. Antara sumber listrik dan batang arde biasanya diletakkan secara berdekatan akibat faktor biaya kabel yg juga tergolong mahal. Kabel ini juga biasa digunakan saat membuat penangkal petir. Kabel BC yang sering digunakan berukuran 6 mm persegi.

Kabel standar berkualitas yang sering digunakan di perumahan biasanya merek Prima, tapi jika kabel untuk industri harus lebih kuat dan tebal seperti merek Supreme, harganya pun lebih mahal.

5. Menyiapkan pipa conduit
Pipa conduit (saluran) merupakan pipa pelindung yang digunakan untuk melindungi kabel saat pemasangan instalasi listrik. Hal ini penting ketika kabel terkelupas, maka masih ada pengaman lain yaitu berupa pipa conduit, sehingga korsleting listrik dapat dicegah. Pipa ini juga berfungsi untuk melindungi kabel dari gigitan tikus, mengingat tikus suka mengerat kabel. Tapi, kabel zaman sekarang umumnya tebal terdiri dari beberapa lapisan, termasuk zat racun untuk hewan pengerat.

6. Memahami warna kabel dalam instalasi listrik
Hal tersebut cukup membantu saat proses pengerjaan instalasi listrik dengan meminimalisir kesalahan dalam menyambung kabel listrik. Hal ini menjadi semacam standar jika ahli kelistrikan lain yang masih awam dgn instalasi listrik rumah kita setidaknya bisa lebih cepat beradaptasi dlm memasang kabel, tidak akan tertukar.

Pada umumnya, kabel berwarna hitam merupakan kabel fasa (setrum). Kabel kuning bergaris /loreng sebagai kabel ground. Sedangkan kabel biru merupakan kabel netral. Di samping itu, pemilik rumah juga harus mengetahui ada kabel lain yang berfungsi menyambungkan sakelar menuju lampu, umumnya berwarna merah.

Setelah memilah warna kabel, perlu juga diukur berapa panjangnya untuk lampu, sakelar, dan stop kontak. Dalam jalur utama instalasi listrik, kita dapat menyiapkan 3 kabel, yaitu kabel fasa, netral, dan ground. Biasanya beberapa rumah hanya menggunakan kabel fasa dan netral. Namun, menambahkan kabel ground dapat membuat arus listrik lebih aman, terutama terhadap alat2 elektronik yg dapat menimbulkan arus induksi.
3 Kabel Dasar (dgn Warna yg Berbeda) dlm Instalasi Listrik Rumah. Sumber: panduanteknisi.com

7. Pemasangan kabel instalasi
Sebaiknya pemasangan kabel dilakukan oleh ahlinya, berpengalaman, dan bisa dipercaya (tidak berniat menipu). Alangkah baiknya jika ahli yang kita pilih tsb memang banyak direkomendasikan oleh banyak orang karena track record-nya yang baik. Arus kuat (instalasi listrik) jauh lebih kompleks dari arus lemah (seperti servis televisi, pasang penangkal petir, dsb), sehingga tidak bisa sembarang orang menguasai arus kuat.
(Sumber: Koran Pikiran Rakyat tanggal 9 Januari 2019)


8. Perhatikan cuaca
Pemasangan instalasi listrik (terutama saat ahli instalasi listrik harus masuk ke dalam atap rumah) idealnya dilakukan saat cuaca cerah. Udara pengap dan kotor di dalam atap rumah saat  pemasangan instalasi listrik bisa disiasati dengan membuka genting rumah, agar sirkulasi udara lancar. Di samping itu, sinar matahari yang masuk ke dalam atap yg dibuka gentingnya bermanfaat untuk mengurangi debu dan kotoran di dalam atap, walau sifatnya sesaat. Dan itu hanya bisa dilakukan saat cuaca cerah.

Hindari melakukan pemasangan instalasi listrik saat cuaca hujan, apalagi disertai badai petir. Kondisi atap yg dibuka saat memasang instalasi listrik, lalu air hujan yang masuk bisa saja bisa mengenai kabel yg terkelupas atau sedang dipasang mengakibatkan korsleting, bahkan bisa membahayakan ahli instalasi listrik yg berada di dlm atap tsb. Apalagi jika ada petirnya, sambaran petir seringkali sulit ditebak dan sekalinya mengenai listrik saja (misal listrik di luar rumah) bisa saja langsung merembet ke kabel2 di dalam atap rumah maupun kabel lainnya seperti stop kontak, barang2 elektronik yang tersambung listrik (bisa merusak barang2 elektronik), bahkan membahayakan manusia. Hal itu semakin parah jika obyek2 yg jadi korban sambaran petir dalam kondisi basah. 

Ada baiknya, tindakan preventif berkaitan kelistrikan rumah dilakukan sejak masih kemarau, seperti genting yang bocor segera diperbaiki agar air tidak merembet masuk ke dalam rumah dan mengenai kabel2, penangkal petir (kalau ada) diperiksa secara berkala agar tetap berfungsi normal, selokan dan jalan2 dibersihkan dari sampah, jika diperlukan rumah dibuat lebih tinggi, serta dibuat tanggul untuk mencegah banjir yang dikhawatirkan bisa merusak kelistrikan rumah dan juga barang2 elektronik, dan sebagainya.


Ditunggu Umpan Balik yang Positif, Saling Membantu, serta Semoga Sukses&Berkah Selalu. Aamiin. 😇. Thx. Sumber: idntimes.com
Demikian artikel saya, silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, inovasi, hukum, manajemen, & sepak bola) dan kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 1: vicagi.blogspot.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com