Salah satu cara untuk merayakan Lebaran dan liburan panjang bersama keluarga besar sekalian healing adalah jalan-jalan ke mal. Tapi apa jadinya jika tempat tujuan mengalami kebakaran hebat saat jam sibuk? Tentunya di luar ekspektasi. Niatnya fun yang didapat kejadian yang mengerikan. Hal itulah yang terjadi pada tanggal 23 April 2023, hari Senin malam, Trans Studio Mall (TSM) Makassar mengalami kebakaran hebat, mengakibatkan 64 korban mengalami luka bakar dan sesak napas, serta dilarikan ke rumah sakit terdekat. Beruntung, tidak ada korban jiwa, semuanya selamat, dan api cepat dipadamkan oleh pihak pemadam kebakaran.
Terhitung sampai tanggal 1 Mei 2023, polisi memastikan bahwa sistem kelistrikan TSM Makassar aman. Kemungkinan akar masalahnya adalah:
1. Kebakaran di lokasi swafoto, dengan banyak dekorasi bunga di dalam mal (di luar wahana TSM Makassar, terletak di lantai dua kawasan pusat perbelanjaan). Panas lampu yang dipasang di hiasan bunga yang terbuat dari kertas (bahan mudah terbakar) dan dinyalakan terus-menerus mengakibatkan korsleting listrik. Dari kebakaran tersebut merembet ke area wahana TSM, diawali dengan wahana Trans Snow World. Ketika sistem kelistrikan dipastikan aman, maka kemungkinan ada pemicu terjadinya korsleting listrik
2. Ada laporan bahwa pengunjung sering menarik kabel maupun hiasan lampu di lokasi swafoto memicu terjadinya kebakaran. Kemungkinan pengunjung anak kecil yang tertarik dengan hiasan lampu tersebut dan menganggapnya mainan. Jadi, korsleting listrik diduga terjadi akibat kejadian di luar perkiraan
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan hidran yang ada di sekitar mal tidak segera digunakan saat kebakaran masih kecil, sehingga api pun cepat membesar. Idealnya ada petugas terdekat langsung sigap menggunakan APAR dan hidran. Bahkan, khusus penggunaan APAR, pengunjung terdekat yang melihat titik api masih kecil seharusnya bisa mengoperasikan APAR, karena pada dasarnya semua orang idealnya terlatih untuk bisa mengoperasikan APAR. Sayangnya, pendidikan formal kita kurang menyentuh itu dan seolah-olah menjadi tugas petugas pemadam kebakaran semata
4. Fire Sprinkler, alat pemadam otomatis berupa semburan air yang biasa dipasang di atap dan dalam ruangan, diduga tidak berfungsi secara maksimal, walau dibantah oleh pengelola TSM Makassar.
Polisi masih memeriksa tujuh saksi untuk memastikan adanya penyebab lain, termasuk dugaan adanya kelalaian. Sejauh ini belum ada.
(sumber: makassar.tribunnews.com).
Melihat dugaan penyebab yang melibatkan pengunjung juga, sudah selayaknyalah aturan tentang safety di kawasan TSM Makassar ditingkatkan, mulai dari:
1. Hiasan bunga dengan panas lampunya dan kabel kelistrikannya yang rentan terbakar tidak boleh dioprek serta harus aman dari jangkauan anak-anak. Perlu pengawasan lebih juga, pertama pengawasan dari pengelola kepada pengunjung dewasa, kedua pengawasan dari pengunjung dewasa kepada anak-anaknya. Apalagi jumlah pengunjung saat libur Lebaran pastinya jauh lebih banyak dari hari-hari biasa
2. APAR dan hidran berikut petugas yang bisa mengoperasikannya wajib ada di lokasi strategis, terutama di lokasi rawan terbakar. Tapi, pada dasarnya, khusus APAR, setiap pengunjung dewasa yang pertama kali melihat titik kebakaran idealnya bisa mengambil dan mengoperasikan APAR. Masalahnya, hanya sedikit pengunjung yang bisa mengoperasikan APAR
3. Sosialiasi untuk proses evakuasi jika terjadi kebakaran harus ditingkatkan. Hal ini diperlukan untuk mengurangi kepanikan pengunjung. Kejadian di TSM Makassar mengakibatkan pengunjung yang terjebak dan panik menjebol dinding kaca di lantai dua, hingga lari ke atap gedung tanpa ada komando. Harusnya ada petugas yang memberikan petunjuk evakuasi, bukan dibiarkan mencari jalan keluarnya sendiri
4. SOP (Standart Operating Procedure) tentang safety secara keseluruhan idealnya ada yang diumumkan secara tertulis dan ditempel di lokasi strategis untuk dibaca oleh pengunjung. Hal ini sangat bermanfaat terutama bagi pengunjung yang awam, mengurangi ketergantungan petugas (penyelamatan mandiri) dan kepanikan juga. Di samping itu juga ada SOP khusus perawatan kelistrikan secara berkala.
Kesimpulan: kebakaran memang terjadi akibat korsleting listrik di luar wahana TSM Makassar dan justru terjadi di pusat perbelanjaan (lokasi swafoto). Tapi, korsleting listrik diduga dipicu oleh ulah pengunjung juga yang mengoprek kabel maupun hiasan bunga yang rentan terbakar (diperparah panas lampu) tanpa ada pengawasan juga. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua ke depannya.
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, & sepak bola), kedua (tentang, kesehatan dan kemanusiaan, full text english), dan keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 4: petsvic.blogspot.com